Pengolahan tanah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan tempat tumbuh bagi tanaman sehingga perakaran tanaman dapat berkembang dengan baik. Dengan pengolahan tanah yang baik akan memberikan kesempatan pada benih tanaman dalam perkecambahan dan nantinya akan mempengaruhi ketepatan dan keseragaman masaknya. Tujuan pengolahan tanah secara umum adalah untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah, memperbaiki aerase dan drainase, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, serta mengendalikan pertumbuhan gulma.
Ada tiga bentuk pengolahan tanah:
1. Tanpa Olah Tanah (TOT)
Bentuk pengolahan ini sangat sederhana, dimana tanah yang akan kita tanami tidak perlu diolah. Pada tanah gembur dapat diterapkan teknik aplikasi Tanpa Olah Tanah (TOT), dengan aplikasi herbisida Polaris dengan dosis 3-4 ton/ha.
2. Olah Tanah Minimum (OTM)
Pengolahan Tanah secara minimum dilakukan dengan mencangkul tanah pada barisan yang akan ditanami selebar 40 cm. hasil penelitian menunjukkan pengolahan tanah secara minimum yang diterapan pada tanah dengan tekstur ringan tidak memberikan perbedaan hasil yang berarti dibandingkan pengolahan tanah secara sempurna.
3. Olah Tanah Maksimum/Sempurna (OTS)
Pada olah tanah ini, pengolahan tanah dilakukan sebanyak tiga kali. Pengolahan tanah yang pertama yaitu dengan menggunakan traktor sampai kedalaman mata bajak 30 cm. Gunanya untuk membalik tanah agar sirkulasi udara lebih baik dan mengingkap lapisan tanah bagian bawah yang biasanya dalam kondisi kurang baik untuk pertumbuhan akar tanaman.
Setelah pengolahan tanah pertama, maka tanah dibiarkan selama satu minggu. Pengolahan tanah yang kedua menggunakan cangkul sedalam 15-20 cm. Tujuannya untuk menghancurkan bongkahan tanah yang besar. Biasanya pada pengolahan tanah yang kedua ini bersamaan dengan pembuatan bedengan.
Pengolahan tanah ketiga dilakukan tiga hari kemudian dengan menggunakan cangkul dan garu yang tujuannya untuk menghaluskan tanah dan meratakan tanah.
Ada tiga bentuk pengolahan tanah:
1. Tanpa Olah Tanah (TOT)
Bentuk pengolahan ini sangat sederhana, dimana tanah yang akan kita tanami tidak perlu diolah. Pada tanah gembur dapat diterapkan teknik aplikasi Tanpa Olah Tanah (TOT), dengan aplikasi herbisida Polaris dengan dosis 3-4 ton/ha.
2. Olah Tanah Minimum (OTM)
Pengolahan Tanah secara minimum dilakukan dengan mencangkul tanah pada barisan yang akan ditanami selebar 40 cm. hasil penelitian menunjukkan pengolahan tanah secara minimum yang diterapan pada tanah dengan tekstur ringan tidak memberikan perbedaan hasil yang berarti dibandingkan pengolahan tanah secara sempurna.
3. Olah Tanah Maksimum/Sempurna (OTS)
Pada olah tanah ini, pengolahan tanah dilakukan sebanyak tiga kali. Pengolahan tanah yang pertama yaitu dengan menggunakan traktor sampai kedalaman mata bajak 30 cm. Gunanya untuk membalik tanah agar sirkulasi udara lebih baik dan mengingkap lapisan tanah bagian bawah yang biasanya dalam kondisi kurang baik untuk pertumbuhan akar tanaman.
Setelah pengolahan tanah pertama, maka tanah dibiarkan selama satu minggu. Pengolahan tanah yang kedua menggunakan cangkul sedalam 15-20 cm. Tujuannya untuk menghancurkan bongkahan tanah yang besar. Biasanya pada pengolahan tanah yang kedua ini bersamaan dengan pembuatan bedengan.
Pengolahan tanah ketiga dilakukan tiga hari kemudian dengan menggunakan cangkul dan garu yang tujuannya untuk menghaluskan tanah dan meratakan tanah.
Mantap pak informasinya mendukung banget. Tanah harus diolah secara benar ya pak, sekedar sharing, bagi yg mau beli garukan tanah buat mengolah tanah disini ya tempatnya.
BalasHapushttp://alatkebunku.com/shop/garden-tools-3/garukan-sampah-besar-8-gigi/
Terima kasih.