Padi sawah memerlukan persemaian dulu sebelum tanaman dapat ditanam dilapangan atau sawah. Petani umumnya melakukan persemaian dilapangan yaitu dilahan sawah atau ada juga dibuat dilahan kering. Syarat-syarat persemaian yang baik adalah dekat dengan sumber air dan pembuangan airnya mudah, mudah untuk melakukan pemeliharaan dan sedapat mungkin dekat dengan lahan yang akan ditanami, selain itu diperhatikan juga lahan yang akan dipakai apakah bekas lahan yang terserang hama atau penyakit.
Persemaian sudah harus dipersiapkan 20-30 hari sebelum tanam. Luas persemaian yang diperlukan 3-5% dari luas sawah yang akan ditanami padi. Tanah persemaian dibajak atau dicangkul, kemudian digaru sampai menjadi lumpur. Lumpur diratakan lalu dibuat bedeng-bedengan dengan lebar 1,2 meter dan panjangnya menurut panjang petakan sawah, tinggi bedengan 20 cm dan jarak antar bedengan 30 cm.
Benih padi yang akan disemai terlebih dahulu direndam dalam air selama kurang lebih 24 jam dan diperam lagi kurang lebih 24 jam. Sebelum benih disebar, air dalam petakan semai dikurangi sehingga tanah persemaian bebas dari genangan air. Kemudian persemaian dipupuk dengan TSP sebanyak 10 g/m2. Selanjutnya benih disebar dengan kerapatan 75 g/m2. Pada jarak 10 cm dari pinggir petaka tidak boleh ditaburi benih dan pupuk. Setelah benih disebar maka benih dibenamkan dalam lumpur dengan menekan-nekan benih dengan telapak tangan secara perlahan sampai tertutup tipis dengan lumpur. Setalah itu bedengan boleh ditutup dengan daun pisang atau karung goni agar benih tidak dimakan oleh burung.
Persemaian yang telah ditaburi benih memerlukan pemeliharaan sperti pengaturan air, pengendalian hama dan pemupukan. Hari pertama sampai kelima permukaan air dipertahankan sedikit dibawah permukaan bedengan agar persemaian cukup basah. Pengaturan air selanjutnya mengikuti tinggi tanaman. Pada umur 7 hari setelah sebar, bibit disemprot dengan insektisida. Penyemprotan selanjutnya 1-2 hari sebelum bibit dicabut. Pemupukan dilakukan umur 10 hari setelah sebar dengan pupuk urea sebanyak 10 g/m2.
Persemaian sudah harus dipersiapkan 20-30 hari sebelum tanam. Luas persemaian yang diperlukan 3-5% dari luas sawah yang akan ditanami padi. Tanah persemaian dibajak atau dicangkul, kemudian digaru sampai menjadi lumpur. Lumpur diratakan lalu dibuat bedeng-bedengan dengan lebar 1,2 meter dan panjangnya menurut panjang petakan sawah, tinggi bedengan 20 cm dan jarak antar bedengan 30 cm.
Benih padi yang akan disemai terlebih dahulu direndam dalam air selama kurang lebih 24 jam dan diperam lagi kurang lebih 24 jam. Sebelum benih disebar, air dalam petakan semai dikurangi sehingga tanah persemaian bebas dari genangan air. Kemudian persemaian dipupuk dengan TSP sebanyak 10 g/m2. Selanjutnya benih disebar dengan kerapatan 75 g/m2. Pada jarak 10 cm dari pinggir petaka tidak boleh ditaburi benih dan pupuk. Setelah benih disebar maka benih dibenamkan dalam lumpur dengan menekan-nekan benih dengan telapak tangan secara perlahan sampai tertutup tipis dengan lumpur. Setalah itu bedengan boleh ditutup dengan daun pisang atau karung goni agar benih tidak dimakan oleh burung.
Persemaian yang telah ditaburi benih memerlukan pemeliharaan sperti pengaturan air, pengendalian hama dan pemupukan. Hari pertama sampai kelima permukaan air dipertahankan sedikit dibawah permukaan bedengan agar persemaian cukup basah. Pengaturan air selanjutnya mengikuti tinggi tanaman. Pada umur 7 hari setelah sebar, bibit disemprot dengan insektisida. Penyemprotan selanjutnya 1-2 hari sebelum bibit dicabut. Pemupukan dilakukan umur 10 hari setelah sebar dengan pupuk urea sebanyak 10 g/m2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar