Mandailing Natal

HORAS

Halak kamian do au
kawan

Kamis, 18 November 2010

Angin

Klimatologi Pertanian

Judul Praktikum

Pengukuran Kecepatan Angin Harian

Disusun Oleh :

Sukri Aidil Fitrah Hasibuan

BP. 0801121002

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

2010

I. PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui, Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Angin berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas Matahari dibandingkan tempat yang lain. Permukaan tanah yang panas membuat suhu udara di atasnya naik. Akibatnya udara mengembang dan menjadi lebih ringan. Karena lebih ringan dibanding udara di sekitarnya, udara akan naik. Begitu udara panas tadi naik, tempatnya segera digantikan oleh udara di sekitarnya, terutama udara dari atas yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus menerus. Akibatnya kita bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang kita sebut angin.

Angin dan Tekanan Udara

Berat udara di atas permukaan tanah menghasilkan daya tekan ke bumi. Inilah yang disebut tekanan udara. Udara yang mengembang menghasilkan tekanan udara yang lebih rendah. Sebaliknya, udara yang berat menghasilkan tekanan yang lebih tinggi.

Angin bertiup dari tempat yang bertekanan tinggi menuju ke tempat yang bertekanan rendah. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, semakin besar pula angin yang bertiup. Rotasi bumi membuat angin tidak bertiup lurus. Rotasi bumi menghasilkan coriolis force yang membuat angin berbelok arah. Di belahan bumi utara, angin berbelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan angin berbelok ke kiri.

Untuk keperluan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai Metereologi dan Geofisika diperlukan suatu alat yang dapat mengukur kecepatan angin dan mengukur tekanan udara. Alat tersebut sudah ada. Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer dan alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer.

Jenis-Jenis / Macam-Macam Angin Yang Ada Di Indonesia Disertai Pengertian / Arti Definisi :

1. Angin Laut (Angin Siang)

Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.

2. Angin Darat (Angin Malam)

Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana demi sesuap nasi.

3. Angin Gunung (Angin Malam)

Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.

4. Angin Lembah (Angin Siang)

Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.

5. Angin Fohn (Angin Terjun / Angin Jatuh)

Angin fohn adalah angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.

Angin Jatuh atau Angin Terjun punya banyak nama :

o Angin gending di Jawa Timur

o Angin bahorok di Sumatera Utara

o Angin barubu / Brubu di Sulawesi Selatan

o Angin kumbang di Jawa Barat


II. METODA PELAKSANAAN

2.1. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang di butuhkan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah anemometer

2.2. Pelaksanaan Praktikum

Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan dilingkungan kampus Politani Payakumbuh. Masing-masing group mengolah data yang sudah di dapat dari lapangan yaitu menentukan :

· Jarak tempuh angin

· Kecepatan angin harian

2.3. Cara Pengambilan Data

Dosen memberikan data mengenai pengukuran kecepatan angin. Mashasiswa menghitung jarak tempuh, dan kecepatan angin.

Untuk pengukuran jarak tempuh maka digunakan data di jam pengukuran dengan rumus;

Jarak tempuh pagi = data jam 13.30 – data jam 7.30

Jarak tempu sore hari = data jam 17.30 – data jam 7.30

Jarak tepuh malam = data jam 7.30 (hari berikutnya)- data jam 17.30 (data sebelumnya)


III. DATA PENGAMATAN

Tanggal

Waktu Pengamatan

Jarak Tempuh

Kecepatan Angin

Kecepatan

7:30

13:30

17:30

Pagi

Sore

Malam

Pagi

Sore

Malam

Rata-Rata

1

2345,670

2383,500

2422,610

37,830

39,110

21,770

6,305

9,778

1,555

5,879

2

2444,380

2472,090

2510,630

27,710

38,540

35,240

4,618

9,635

2,517

5,590

3

2545,870

2582,320

2630,320

36,450

48,000

24,740

6,075

12,000

1,767

6,614

4

2655,060

2680,650

2721,120

25,590

40,470

32,520

4,265

10,117

2,323

5,568

5

2753,640

2785,490

2808,780

31,850

23,290

22,990

5,308

5,823

1,642

4,258

6

2831,770

2882,140

2883,920

50,370

1,780

32,840

8,395

0,445

2,346

3,729

7

2916,760

2956,650

2980,350

39,890

23,700

32,770

6,648

5,925

2,341

4,971

8

3013,120

3056,020

3084,300

42,900

28,280

34,870

7,150

7,070

2,491

5,570

9

3119,170

3167,170

3196,270

48,000

29,100

23,440

8,000

7,275

1,674

5,650

10

3219,710

3269,620

3292,980

49,910

23,360

16,840

8,318

5,840

1,203

5,120

11

3309,820

3365,890

3391,430

56,070

25,540

35,520

9,345

6,385

2,537

6,089

12

3426,950

3466,660

3513,880

39,710

47,220

33,310

6,618

11,805

2,379

6,934

13

3547,190

3599,490

3647,900

52,300

48,410

26,290

8,717

12,103

1,878

7,566

14

3674,190

3713,030

3741,260

38,840

28,230

27,460

6,473

7,058

1,961

5,164

15

3768,720

3819,920

3867,380

51,200

47,460

24,870

8,533

11,865

1,776

7,392

16

3892,250

3932,590

3976,450

40,340

43,860

23,630

6,723

10,965

1,688

6,459

17

4000,080

4045,790

4083,960

45,710

38,170

19,510

7,618

9,543

1,394

6,185

18

4103,470

4161,490

4189,320

58,020

27,830

17,620

9,670

6,957

1,259

5,962

19

4206,940

4246,040

4274,800

39,100

28,760

25,500

6,517

7,190

1,821

5,176

20

4300,300

4354,370

4393,180

54,070

38,810

35,880

9,012

9,703

2,563

7,092

21

4429,060

4474,310

4518,370

45,250

44,060

19,060

7,542

11,015

1,361

6,639

22

4537,430

4568,320

4594,960

30,890

26,640

20,530

5,148

6,660

1,466

4,425

23

4615,490

4663,140

4703,630

47,650

40,490

33,810

7,942

10,122

2,415

6,826

24

4737,440

4770,500

4818,530

33,060

48,030

34,830

5,510

12,007

2,488

6,668

25

4853,360

4887,720

4935,020

34,360

47,300

23,250

5,727

11,825

1,661

6,404

26

4958,270

4987,690

5018,190

29,420

30,500

18,670

4,903

7,625

1,334

4,621

27

5036,860

5057,220

5095,970

20,360

38,750

31,360

3,393

9,688

2,240

5,107

28

5127,330

5170,310

5192,570

42,980

22,260

32,480

7,163

5,565

2,320

5,016

29

5225,050

5260,970

5294,210

35,920

33,240

34,500

5,987

8,310

2,464

5,587

30

5328,710

5357,330

5393,740

28,620

36,410

19,260

4,770

9,102

1,376

5,083

31

5413,000

5442,270

5470,990

29,270

28,720

28,010

4,878

7,180

2,001

4,686

32

5499,000










Rata-Rata Kecepatan Angin

5,743


IV. PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Angin Terhadap Tanaman

Angin sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman, pengaruhnya tidak langsung. Angin seringkali memainkan peranan penting dalam proses evapontrasi. Angin yang kuat mendorong turbulensi dan karenanya menurunkan tegangan dilapisan perbatasan dan sebagai akibatnya mendorong pergerakan uap yang dikandung oleh udara ke atmosfer yang lebih kering.

Salah satu akibat dari penurunan kecepatan angin adalah untuk menurunkan evepontrasi dari permukaan yang basah. Jika permukaan tidak basah menurunnya kecepatan angin yang dapat menaikkan atau menurunkan evepotranspirasi. Pengaruhnya akan tergantung terhadap tanaman terhadap penyebaran uap air dan pada kelembaban relative udara.

4.2 Pengruh Angin Terhadap Hama Dan Penyakit

Angin berpengaruh langsung terhadap penyebaran spora, penyebaran serangga vector dan pelkuaan akibat gesekan oleh tiupan oleh angin. Pelepaasan dan penyebaran konidia sangat dipengaruhi oleh angin. Menurut beberapa penelitian didapat bahwa kecepatan 3-5 m/dt konidia akan terlepas dari konidiofor bahkan dalam keadaan tertentu dapat terjadi pada kecepatan 1 m/dt.

Pada pertumbuhan maupun pada perkembangan serangga, angin berpengaruh terhadap proses penguapan dan pada keadaan kesinambungan suhu tubuuh maupun kadar air tubuh serangga. Namun pengaruh angin yang paling penting adalah karena angin dapat mempengaruhi pemencaran dan keaktifan serangga.

Pengaruh factor iklim terhadap vigor dan fisiologi tanaman inang, yang akhirnya mempengaruhi ktahanan tanaman terhadap hama. Temperature yang berpengaruh terhadap sintesis senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid yang berpengaruh terhadap ketahanannya terhadap hama.


V. KESIMPULAN

Angin merupakan pergerakan udara yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara di suatu tempat dengan tempat lain Sensor yang menghubungkan dengan alat mencatat otomatis disebut anemograf. Alat ini mencatat kecepatan dan arah angin setiap saat pada kertas pias. Alat pencatat ini ada yang harian, mingguan ataupun bulanan Dalam ilmu pertanian tentang klimatologi pertanian ini adalah khususnya dalam bidang penentuan arah kecepatan angin ini sangat perlu diperhatikan.

Angin ini juga merupakan paktor dari segalanya baik dia manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Angin merupakan suatu vektor yang mempunyai besaran dan arah. Besaran yang dimaksud adalah kecepatannya sedang arahnya adalah darimana datangnya angin. Kecepatan angin dapat dihitung dari jelajah angin (cup counter anemometer) dibagi waktu (lamanya periode pengukuran).

Secara umum angin berfungsi dalam mengankut udara dingin atau hangat, menggerakkan awan atau kabut, mencampukan udara sehingga pengaruh suhu tidak terlalu mencolok, dan mempengaruhi tumbuhan secara langsung maupun secara tidak langsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar