Mandailing Natal

HORAS

Halak kamian do au
kawan

Sabtu, 08 Mei 2010

Pengaruh Kelembaban Terhadap Tanaman

Laporan:
Klimatologi Pertanian

PENGUKURAN KELEMBABAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
Oleh :
Sukri Aidil Fitrah Hasibuan
BP : 08 011 21 002

Dosen Pembimbing :
Ir. Yulensri, M.Si

PROGRAM STUDY TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PAYAKUMBUH
2010


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam atmosfer senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air di udara disebut lengas (kelembaban, kebasahan) udara. Uap air adalah gas yang tidak berbau, tidak terlihat dan tidak berwarna, uap air ialah air dalam bentuk dan keadaan gas. Semua uap air dalam atmosfer disebabkan kerana penguapan.
Penguapan ialah perubahan air dari keadaan cair kekeadaan gas. Agar supaya air dimana-mana dapat menguap, maka diperlukan suatu jumlah panas yang tertentu. Jumlah yang lepas disebut panas pengembu. Jadi pada pengupan diperlukan atau dipakai panas, sedangkan pada pengembunan dilepaskan panas. Hal ini sangat penting dalam atmosfer dalam hal pemeliharaan sejumlah panas.
Seperti diketahui penguapan, tidak hanya terjadi pada permukaan air yang terbuka saja, tetapi dapat juga terjadi langsung dari tanah dan lebih-lebih dari tumbuhan

1.2 Tujuan
 Menjadikan data kelembaban udara menjadi data yang dapat dipergunakan dalam pertananian.
 Mengetahui hubungan kelembaban terhadap tanaman.
 Mengetahui cara menentukan tanaman yang dapat ditanam berdasarkan pengamatan kelembaban udara.
1.3 Tinjauan Pustaka
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air diudara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi(relatif) maupun defist tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandugan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) persatu air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersbeut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan deficit tekanan uap air adalah slisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas. Sebagai contoh, laju penguapan dari permukaan tanah lebih ditentukan oleh deficit tekanan uap air daripada kelembaban mutlak maupun nisbi. Sedangkan pengembunan akan terjadi bila kelembaban nisbi telah mencapai 100% meskipun tekanan uap air aktualnya relatif rendah (Holton J.R,1979).
Jumlah uap air yang ada dalam atmosfer dinyatakan dengan berbagai macam ukuran , yaitu :
Kelembaban specifik (p) dan Nisbah campuran (r)
Kelembaban specifik adalah perbandingan antara masa uap air (mv) dengan masa udara lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv). Tetapi bila masa uap air tersebut hanya dibandingkan dengan massa udara kering maka disbut nisbah campuran, yang dilambangkan dengan r.
Kelembaban nisbi (relative humidity, RH)
Kelembaban nisbi merupakan perbandingan antara kelembaban aktual dengan kapasitas udara untuk menampung uap air. Bila kelembaban aktual dinyatakan dengan tekanan uap aktual (ea), maka kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut merupakan tekanan uap jenuh (es) . Sehingga kelembaban nisbi (RH) dapat dituliskan dalam (%) sebagai berikut :
RH = 100 ea/es
Bila RH 100% maka tekanan uap aktual akan sama dengan tekanan uap jenuh. Tekanan uap jenuh tergantung oleh suhu udara. Semakin tinngi suhu udara maka kapasitas untuk menampung uap air atau es meningkat. Oleh sebab itu pada ea yang tetap, RH akan lebih kecil bila suhu udara meningkat dan sebaliknya RH makin tinggi bila suhu udara lebih rendah.
Defisit tekanan uap air (vpd)
Selisih antara tekanan uap air jenuh dengan tekanan uap aktualnya menyatakan tekanan uap air (vpd). Defisit ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilainya udara semakin kering.
Suhu titik embun (dew point, Td)
Pada tekanan uap air (ea) teyap maka pendinginan udara akan meningkatkan RH sampai 100% pada saat ea = es suhu pada wakti tercapainya ea=es disebut dengan suhu titik embun (Td) dan bila suhu turun terus maka uap air akan berubah menjadi air (kondensasi). Dialam pengembunan terjadi pada pagi hari sekitar saat terjadinya suhu minimum. Proses kondensasi ini juga terjadi diawan dengan suhu titik embun terjadi pada aras kondensasi yang merupakan dasar awan. Diatas dasar awan suhunya makin rendah sehingga uap air akan berubah menjadi butir-butir air (kondensasi) yang membentuk awan tersebut.
Ada beberapa prinsip yang digunakan dalam pengukuran kelembaban udara yaitu (1) metode pertambahan panjang dan (2) berat, pada benda-benda higroskpis, serta (3) metode termodinamika. Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut hygrometer sedangkan yang menggunakan metode termodinamika disebut psikometer

II. METODE PELAKSANAAN
2.1 Bagian-Bagian Alat dan Cara Kerjanya
2.1.1 Termometer Bola Basah Dan Bola Kering
Termometer bola basah merupakan termometer yang berisikan air raksa yang diberi warna yang didalam tabung. Dengan skala pengukuran suhu yang tepat. Namun pada termometer bola basah ini bagian bawahnya dihubungkan dengan air sehingga tempratur di termometer ini akan ditekan oleh air. Dengan bantuan air ini maka akan didapatka kelmbaban nisbi udara.
Termometer bola kering merupakan termometer yang berisikan air raksa, cara kerja termometer ini umumnya sama dengnan termometer bola basah namun pada termometer bola kering ini tidak ada penghubungnya dengan air seperti pada termometer bola basah.

 Higrometer
Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat. Sebuah alat pengukur kelembaban udara dengan mempergunaka seberkas rambut yang peka lengas sebagai sensor. Seberkas rambut direntangkan dan dihubungkan dengan kawat kuningan ke jarum yang diberi berpegas. Sifat dari rambut yang peka lengas ini adalah bahwa rambutakan memanjang bila sel-selnya terisi dengan air.

2.2. Cara Pengambilan Data
Untuk mendapatkan data kelembaban ini, maka mahasiswa melakukan praktikum pengukuran kelembaban di stasiun klimatologi Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dengan bantuan alat hygrometer dan termohigrograf, selain itu untuk pengambilan data kelembaban nisbi ini termometer bola basah da bola kering menjadi patokan untuk pengambilan data. Dengan adanya data dari termometer bola basah dan bola kering maka kelembaban nisbi lingkungan akan bisa kita dapatkan.
Cara untuk menghitung kelembaban nisbi udara ini adalah dengan mencari rata-rata suhu ditermometer bola basah dan di termometer bola kering. Selanjutnya hasil rata-rata termometer bola kering dikurangkan dengan termometer bola basah. Dari selisih ini maka akan didapatkan kelembaban nisbi udara dengan bantuan tabel.

III. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengukuran kelembaban udara dilingkungan politani adalah sebagai berikut:

Tanggal Pengamatan Termometer Bola Kering Termometer Bola Basah Rata-rata TBK Rata-Rata TBS RH (%)
7.30 13.30 17.30 7.30 13.30 17.30
13 22.0 30.0 28.5 22.0 25.0 25.0 26.8 24.0 74
14 22.5 31.0 24.0 22.0 25.0 22.0 25.8 23.0 73
15 25.1 30.5 23.9 25.1 24.0 23.1 26.4 24.1 82
16 22.1 29.0 23.0 22.0 23.7 22.0 24.7 22.6 81
17 21.0 31.0 24.0 20.9 25.8 23.2 25.3 23.3 81
18 21.2 29.5 29.2 21.0 24.5 24.8 26.6 23.4 73
19 22.8 31.0 24.0 22.2 25.0 21.0 25.9 22.7 73
20 23.3 29.0 28.5 22.0 24.0 24.0 26.6 23.3 72
21 23.0 38.8 28.0 22.0 24.2 24.0 29.9 23.4 51
22 23.0 30.8 27.0 22.0 27.0 23.8 26.9 24.3 74
23 22.5 28.2 24.8 22.0 25.0 22.0 25.5 23.3 81
24 23.8 29.0 24.2 22.5 25.5 23.5 25.6 23.8 82
25 22.0 29.5 24.0 21.0 25.0 23.0 25.0 23.0 81
Rata-rata Kelembaban Harian (Kelembaban Nisbi) 75.23

IV. PEMBAHASAN
4.1 Tanaman Yang Cocok di Politeknik Pertanian Universitas Andalas
Banyak tanaman pangan yang sesuai pertumbuhannya dengan kelembaban 75%. Tanaman tersebut merupakan tanaman dari kelompok II dan IV yaitu golongan C3 dan C4, seperti tanaman padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, sorghum, jagung. Namun ada juga tanaman dari kelompok V golongan CAM seperti tanaman nenas dan anggrek.

4.2 Hubungan Kelembaban Dengan Tanaman
Untuk tanaman kelembaban harus seimbang dengan suhu, karana apabila kelembaban tinggi maka proses-proses yang terjadi didalam tubuh tanaman akan terganggu.

4.3 Hubungan Kelembaban dengan Hama dan Penyakit
Kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap peynakit dibidang pertanian. Kelembaban udara yang terlalu tinggi akan menyebabkan penyakit semakin berkembang,penyakit akan menyebar secara luas bila kelembaban udara lingkungan sesuai dengan kelembaban optimalnya. Sebagai contoh, penyakit akan menyebar dengan bantuan hujan, dengan hujan maka bakteri penyebab penyakit pada tanaman akan lebih mudah berpindah dari tanaman yang sudah terinfeksi ke tanaman yang sehat shingga tanaman yang sehat akan terjangkitai penyakit yang sama.
Namun bila kelembaban rendah dalam artian suhu tinggi maka penyebaran penyakit akan berkurang, tapi sebaliknya hama akan berkembang. Penyakit yang disebabkan oleh virus akan berkembang juga karna virus merupakan mahluk yang selalu mempunyai vektor (vektor virus merupakan ham) jadi bila hama bertambah banyak maka penyakit yang disebabkan oleh virus juga akan berkembang.

V. KESIMPULAN

Dari hasil pengukuran kelembaban udara maka didapatlah kelembaban udara dilingkungan politani 75,23%, dengan kelembaban yang demikian maka banyak tanaman pangan yang dapat dibudidayakan dari tanaman gol C3 kelompok II dan dari tanaman golongan C4 kelompok IV. Contoh tanaman pangan yang dapat dibudidayakan dilingkungan politani ini adalah padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, shorgum, ubi jalar, kedelai, dll.
Tidak hanya tanaman dari golongan diatas yang dapat tumbuh baik dilingkungan poltani , namun tanaman CAM seperti nenas juga dapat tumbuh dengn kelembaban 75%. Kelembaban sangat berpengaruh terhadap hama dan penyakit, jika kelembaban tinggi maka tingkat kenaikan penyakit juga tinggi, begitu pula dengan hama bila kelembaban rendah maka hama akan berkembang dan menyebar. Kelembaban yang optimum juga akan mendukung perkembangan tanaman, yaitu dengan membantu berbagai proses didalam tanaman.

DAFTAR PUSTAKA
http://machohacker.wordpress.com/kelembaban-udara/
http://www.scribd.com/doc/24633991/Pengukuran-Kandungan-Air-Nisbi
http://www.alphamas.co.id/index.php?page=shop.product_details&flypage=flypage.tpl&product_id=38&category_id=8&option=com_virtuemart&Itemid=27
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090626082448AAscohi

3 komentar: